Apakah kamu memiliki darah Tionghoa? Apakah kamu tahu urutan prosesi sangjit dalam budaya orang Tionghoa?
Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti seserahan (gegawan) atau proses lamaran dari pihak pria ke pihak calon mempelai wanita dengan membawa barang sebagai persembahan.
Umumnya prosesi sangjit dilakukan sebelum dilaksanakannya upacara pernikahan. Sedangkan untuk waktunya sendiri menurut perhitungan Tionghoa, waktu yang baik dilakukannya sangjit adalah di siang hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 siang.
Berbicara mengenai lamaran dan prosesi serah-serahan, setiap suku, bangsa, dan agama memiliki cara masing-masing yang sudah menjadi tradisi dan dilakukan secara turun temurun.
Kali ini tim Hello Brides akan membahas proses lamaran dalam budaya Tionghoa yang biasa dikenal sebagai sangjit.
Seperti prosesi lamaran pada umumnya, sangjit juga dihadiri oleh rombongan keluarga inti, keluarga besar hingga teman dekat jika dibutuhkan.
Tata cara upacara sangjit lebihnya kurang seperti ini.
1. Wakil pihak wanita yang sudah menikah menerima seserahan di depan pintu rumah dari pihak pria.
2. Rombongan pria yang dipimpin orang yang dituakan membawa seserahan yang dibawa wanita/pria yang belum menikah.
3. Seserahan diberikan secara berurutan mulai untuk kedua orang tua, lalu untuk mempelai dan seterusnya.
4. Dilakukan ramah tamah.
5. Penutupan acara, sebagian seserahan dikembalikan pada pembawa seserahan ditambah dengan balasan seserahan berupa manisan seperti coklat/permen dan beragam perlengkapan pria.
Dalam upacara sangjit, tidak hanya urutan tata caranya saja yang penting, namun macam barang seserahannya juga sangat penting.
Berikut aturan seserahan dalam sangjit.
1. Macam seserahan biasanya sudah didiskusikan bersama antara mempelai wanita dan pria.
2. Macam seserahan ini haruslah memiliki makna yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi kedua mempelai.
3. Nampan seserahan berjumlah genap.
4. Sebagian seserahan yang diserahkan pada mempelai wanita pada awalnya dikembalikan lagi pada mempelai pria dengan filosofi agar pengantin wanita tak diambil seutuhnya oleh pihak pria.
Tak kalah penting, Anda harus tahu apa saja isi dari nampan seserahan tersebut.
Berikut ragam barang seserahannya.
1. Alat kecantikan dan perhiasan wanita.
2. Pakaian wanita.
3. Ang pao (sebagian saja).
4. Tiga nampan masing-masingnya berisi 18 buah (apel, jeruk, pear atau buah manis lainnya). Hal ini melambangkan kedamaian, kesejahteraan dan rezeki (diambil setengah).
5. Dua pasang lilin merah yang agak besar diikat pita merah sebagai simbol perlindungan (diambil satu pasang oleh pihak wanita).
6. Sepasang kaki babi (bisa diganti dengan makanan kaleng yang mengandung babi lainnya).
7. Satu nampan diisi kue mangkuk merah 18 potong yang melambangkan kelimpahan dan keuntungan (diambil separuh).
8. Satu nampan berisikan dua botol arak/sampanye (diambil semua) dan ditukar dua botol sirup merah pada mempelai pria.
Adapun jika Anda ingin menambahkan barang dalam prosesi sangjit, bisa dengan menambahkan beberapa item berikut yang pastinya tidak wajib.
1. Kue satu yang terbuat dari kacang hijau yang dijual satu-satu. Hal ini bermakna dua kebahagiaan menjadi satu.
2. Kaca agar bisa berkaca pada diri sendiri.
3. Uang dari emas yang disimbolkan dengan keuntungan.
4. Dua bundel pita huruf China yang berarti double happiness agar bisa bahagia hingga akhir hayat.
5. Buah-buahan seperti buah atep, ceremai, leket, atapson dan buah pala.
Semoga urutan prosesi sangjit dan barang seserahan yang wajib dibawa dalam sangjit ini dapat bermanfaat ya, Hela. Buat kamu yang penasaran dengan Chinese Wedding, silahkan baca artikel menarik tentang Chinese Wedding disini.